1. Mengandalkan harga murah yang menggiurkan untuk memancing minat calon korbannya.
2. Menggunakan nama situs yang bonafid dan mendompleng nama-nama toko yang ada di dunia nyata dan sudah terkenal.
3. Desain situs yang cukup menarik lengkap dengan foto-foto dan katalog produk yang lengkap dan detail. Memiliki Yahoo Messenger contact, Facebook page dan Twitter.
4. Adanya testimoni palsu seakan-akan banyak sekali pelanggan yang puas atas layanan dan kecepatan layanan. Tidak lupa pujian dan rekomendasi diberikan pada testimoni-testimoni palsu tersebut.
5. Logo-logo pengiriman yang sudah dikenal seperti FedEx, DHL, JNE dan sebagainya dan juga Logo nama-nama bank tetapi tidak mencantumkan nomor rekening dan nomor telepon asli.
6. Bahkan ada beberapa situs yang berani menunjukkan TDP (Tanda Daftar Perusahaan) yang jika diteliti sebenarnya TDP tersebut palsu karena telah diubah secara digital.
7. Ikut serta atau mempromosikan barang ke dalam situs-situs penjualan seperti alibaba, ebay, ec21 dan sebagainya.
8. Memberanikan untuk mengirimkan sampel barang agar calon korban percaya (Berkorban keluar modal kecil agar mendapatkan untung besar).
9. Cara pembayaran DP (Uang muka), WU (Western Union) dan transfer money.
10. Memberikan foto barang disertakan nama pemilik penjual agar kelihatan nyata.
No comments:
Post a Comment